kenyataan itu menyakitkan..

pahit memang.. sakit memang (sangat) sangat sakiit disini ( memegang dada, menunjuk hati )..
sedih sedih sedih sekali.. apa yang terjadi? kenapa semua jadi begini?
ya allah ya rahman ya rahim, hamba kecewa.. putus asa..
dikala saya sendiri semua pikiran buruk itu menghantui..
dijauhi seseorang bahkan rasanya sekarang dua orang..
seperti di benci. membuat saya BENCI pada diri sendiri.
apa salah saya? kalau memang saya melakukan sesuatu yang salah atau menyebalkan tolong beritahu saya. jangan diam seperti itu. jangan memalingkan wajah ketika bicara. jangan pergi ketika saya mendekat. jangan tersenyum TERPAKSA seperti itu kepada saya.
ingin rasanya saya berteriak di depan wajah anda SAYA SAKIT SANGAT SAKIT!!

saya tahu mungkin anda mempunyai maksud tertentu karena saya tahu anda bukanlah orang yang bertindak tanpa pertimbangan, sembarangan. anda adalah orang yang hebat saya yakin itu.
mungkin anda berfikir saya adalah orang yang kuat, mungkin, tapi tidak, well, oke jika anda berperilaku seperti itu hanya untuk sekali atau dua kali, tapi ini berkali-kali dan jika saya tanya kenapa? anda bilang tidak ada apa-apa dengan menggunakan emoticon tertawa yang membuat saya tenang.
tapi apa yang terjadi jika kita bertemu? tingkah anda selalu seperti itu.
seakan-akan saya adalah orang yang paling anda benci, paling tidak ingin anda temui, paling tidak ingin anda ajak bicara didunia ini.

mungkin anda sedang banyak pikiran, sibuk begitulah yang saya coba fikirkan.
saya tidak mau berfikir negatif tentang anda, saya tidak mau suudzon tentang anda. saya kenal anda. tapi sudah, sudah terlalu sering saya berfikir seperti itu.
mengapa anda selalu begitu? tambah parah setiap harinya. anda tahu? saya menjadi lebih suka sendiri.. merenung.. bengong.. menangis.. saya ingin berbicara keras, kasar, menghardik, mencaci, memaki, mengucapkan sumpah serapah terhadap anda.. tapi apalah guna? tidak manfaat. hanya akan membuat murka gusti allah.. astaghfirullah..

.sekali lagi saya hanya bilang anda telah sukses membuat saya membenci diri saya sendiri.

ingin sekali saya membagikan perasaan ini, bercerita kepada teman-teman seperti para teman saya yang lain. tapi maaf saya tidak bisa.
saya trauma bercerita tentang suatu apapun kepada orang-orang, baik itu teman terdekat saya.
tragis memang, saya terlalu malu, angkuh, untuk menceritakan semua masalah saya.
tapi yang pasti tidak akan saya tampakkan sifat saya ini dihadapan kalian teman..
entah sejak kapan jiwa melankolis saya menguat seperti ini. puitis. memalukan. sifat yang aneh yang tiba-tiba saja muncul dalam diri saya.

saya ingin menulis.. menulis.. dan menulis.. hanya itu yang dapat saya lakukan.. sudah terlalu lama saya pendam perasaan ini.. perasaan BENCI yang amat sangat terhadap diri saya dan saya tidak akan pernah sekalipun membenci anda. saya janji. terdengar tragis memang apabila dipandang dari sudut pandang saya. dari sudut pandang sisi negatif saya. saya memang mengerikan sampai sampai anda menjauh dari saya. saya telah menunggu.. terlalu lama menunggu.. saya lelah.. maaf saya amat sangat lelah menunggu anda kembali normal seperti dulu ketika kita masih bisa bersenda gurau.

tapi sekarang? diajak berbicara pun anda menjawab seadanya. mimik wajah anda berkata anda sudah muak terhadap saya. terimakasih. terimakasih. terimakasih. terimakasih yang sedalam dalamnya saya ucapkan kepada anda. saya tahu saya tidak pantas berada di dekat anda. saya terlalu mengerikan, menjijikan mungkin. ya allah mengapa saya jadi begini? saya benar-benar BENCI jika saya sedang sendiri.. semua fikiran-fikiran itu terus membayangi.. menggelayut di otak saya. ingin rasanya saya membuang jauh-jauh fikiran itu suatu saat pernah pikiran itu pergi menjauh tapi entah kenapa dia senang sekali terhadap saya sehingga dia kembali....

jika anda terus berkelakuan seperti ini saya pun akan terpaksa berkelakuan sama dengan anda maaf tapi saya tidak akan membenci anda hanya saja saya tidak akan kuat melihat wajah anda. jadi maafkanlah saya yang begitu egois ini.. saya memang bukanlah seseorang yang hebat seperti anda. anda memang seseorang yang saya kagumi, tidak akan saya berbohong tentang hal itu. itu memang kenyataan dan saya tidak akan pernah menyesal bertemu dengan anda.

tampak sekarang bagi saya suatu kenyataan yang sebenarnya sudah saya yakini dari dulu tapi kali ini benar benar saya alami sendiri.

.manusia hanya bisa berencana, sedangkan kenyataan hanya ALLAH yang menetukan.

saya telah membuat banyak rencana untuk berbaikan dengan anda, menyiapkan lelucon-lelucon agar anda tertawa. bertegur sapa seperti tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita. tapi ternyata tidak bisa. setiap saya bertemu anda, setiap saya ingin melakukan rencana-rencana saya, anda selalu berwajah seperti itu membuat saya sedih, ingin menangis, marah, benci, benci pada diri saya sendiri.
saya rindu akan suara anda, saya rindu akan senyuman ikhlas anda, saya rindu akan gurauan anda, saya merindukan segala-galanya tentang anda yang dahulu.

saya ingin melihat senyum anda yang dulu tapi apalah daya saya? apalah hak saya meminta hal seperti itu kepada anda? siapakah saya bagi hidup anda yang begitu lancang meminta sesuatu dari anda. saya bukan siapa siapa.. saya bukan apa-apa.. saya hanyalah orang yang memuakkan bagi anda. maaf karena saya selalu berfikir tentang sisi negatif anda sehingga saya membenci diri saya sendiri dan maaf kalau memang saya salah menafsirkan bahasa tubuh anda.. tapi sekali lagi maaf.. saya tidak sanggup.. saya tidak kuat.. anda tidak pernah menjelaskan sesuatu apapun kepada saya.

akan tetapi alhamdulillah ya allah..
engkau memang maha pengasih lagi maha penyayang.. engkau masih memberikan kepadaku hamba yang tidak tahu terimakasih ini keluarga, teman-teman, dan kaka-kaka kelas yang menyayangi saya (mungkin) saya tidak tahu apa yang ada didalam hati mereka tetapi yang jelas saya menyayangi dan mencintai mereka dengan sepenuh hati.. saya harus melanjutkan hidup dengan atau tanpa orang itu dan saya benar-benar tidak akan membencinya malahan saya akan memberikan terimakasih yang sebenar-benarnya amat sangat tulus dari dalam lubuk hati saya karena telah mengajarkan saya agar saya lebih bisa menerima kenyataan hidup, agar saya selalu bisa bersabar.. terimakasih.. syukron.
saya akan tetap kembali ceria dan tertawa dan kembali kepada sisi jiwa sanguinis saya yang tidak akan menjadi seperti ini dihadapan kalian kawan tenang saja.. saya tidak akan menjadi orang lain XD

.dan saya akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi.

Comments (0)