Sadarlah kau wahai ukhti

"Hahaha" ku ketikkan kata itu di chat jejaring sosialku kepada teman-temanku. yah waktu itu memang aku masih sering-seringnya menggunakan jejaring sosial. Tiba-tiba aku teringat sore tadi di sekolah, setelah aku ikuti kegiatan ekskul... "Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil'alamiin. Ar-rahmaanirrahiim.. Maalikiyawmiddin.." Subhanallah, kudengar lantunan surat Al-Fatihah yang merdu, kurasa aku kenal sang pemilik suara. Ternyata asumsiku benar, kulihat ia berdiri mengambil sepatunya dan melewatiku. Aku pun tersenyum padanya seraya berkata "misi ka" lalu kulanjutkan perjalananku menuju kantin. Mungkin inilah pertama kalinya aku benar-benar tertarik kepada seorang pria. aku kagum sekali padanya, batinku. Ia seorang pekerja keras, gayanya amat sederhana, periang dan ramah namun sangat tegas dan kadang menyakitkan jika berbicara. Hal itulah yang membuatku suka akan dia. Aku tidak suka keramaian, aku takut jika harus mengungkapkan pendapat, namun aku belajar darinya untuk menjadi seorang pemberani. Ku bulatkan tekad agar aku dapat memiliki kemampuan "public speaking" yang lebih baik. Suatu hari ia mengejekku dengan seorang temannya, namun aneh. ada gejolak aneh setelahnya. Aku  membalas ejekkannya dengan tawa.
Kebetulan kami mengikuti organisassi yang sama, aku semakin kagum padanya, caranya berpikir dan berbicara berbeda dari orang kebanyakan. Pendiriannya teguh. Aku termotivasi untuk menjadi seorang yang lebih baik. Sebelum aku lulus SMP, pernahku berpikir nanti di SMA aku akan belajar dan belajar, gapunya tmn jg ga apa-apa deh. aku gamau terlalu menonjol, gamau kelihatan sama orang-orang. yang penting aku sekolah. Tapi semua itu berubah. entah bagaimana aku menjadi orang yang sangat ceria di SMA, bahkan aku tidak takut untuk menyapa dan bermain dengan kaka kelas. aku berubah, jauh, sangat jauh daripada ketika aku SMP. Tiba-tiba aku punya banyak teman.. ya, temanku banyak. bahkan sepertinya hampir semua orang di sekolah mengenalku. Azzamku untuk belajar agama pun semakin kuat walaupun aku masih pemula. kumulai semua dari awal, yah aku memang tidak begitu memerhatikan hidupku dulu jadi kurang lebih sama saja. Pernah ku merasa sakit, sangat sakit. sampai-sampai aku menangis karenanya. aku rasa hal itu sudah tidak penting sekarang. Harus kutunjukkan bahwa aku sudah menjadi seorang pribadi yang lain. Emosiku tak tentu, terkadang aku merasa sangat sedih dan tak bisa tersenyum namun masalahku begini kecil dibandingkan dengan orang-orang lain diluar sana. Kan kucoba jadi seorang yang jauh lebih baik.
Alhamdulillah Ya Allah telah kau kirimkan seseorang untuk merubah sikapku.
Cinta memang anugerah-Mu yang indah.
Akan lebih indah jika aku dapat mencintai dan dicintai oleh-Mu.
Ini akan menjadi tulisan terakhirku tentangmu.
Semua kenangan itu masih kusimpan di dalam kotak kaset pemberianmu.
Entah bagaimana denganmu.
Hidupku indah namun akan lebih indah jika aku bisa lupa tentangmu saat ini.
Lebih indah lagi jika aku dapat berbuat sesuatu dalam hidupku agar dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Terimakasih telah mengajariku banyak hal.
Untukmu.
Dariku.
Terimakasih.
Terimakasih Ya Allah Yang Maha Penyayang..

Cinta dapat menuntunmu ke jalan yang benar
Carilah cintamu, cinta yang hakiki
Cinta kepada yang Maha Kasih

Allah S.W.T
cinta yang sulit
tapi mudah
Jatuh cinta memang indah

S.R 041210

Comments (0)