Assalamu'alaikum akhi, ukhti, senpai, kohai, tomodachi, sensei, ooni, oppa, and all!
Apa kabar?
Ogenki desu ka?
How are you?
Kaifa haluk?
Hhe norak ya?
Tapi gapapa alhamdulillah aku lg senang krna akhirnya nulis lg walau lewat hp, keyboard komputer di rumah rusak soalnya.
Kenapa senang?
Because yesterday i met my beloved jhs friends, they are: uchi, feisya, atul, abang, sagon
sedikit ya pdhl awalnya byk yg bilang mau ikut tp pas hari H pd ada acara dan pd sakit, semoga cepat sembuh ya teman!
Tp gak apa-apa kok, acara cukup seruu hhe kita main ice skating, makan, dan karokean. Gak lagi2 deh aku karokean kayaknya T.T
well, thanks it was so much fun after all, you made my day friends! Hhe
biasanya aku cerita di blog detail tp males nich hhe ada yg lbh seru soalnya! *menggebu-gebu
oh ya, Alhamdulillah seluruh siswa/i kelas XII udah selesai berjuang untuk UN sekarang mereka mulai berjuang kembali untuk tes2 masuk PTN..
Dan inilah awal bagi adikku yg akan berjuang di UN hari senin nanti..
Selamat berjuang ya ka, dik!
Ikhtiar, berdoa dan ikhlaskan hasilnya kepadaNya insyaallah bisa!
Ma'an Najah! Ganbatte ne!
Mau cerita nih tentang novel yg baru selesai dibaca, judulnya "Negeri 5 Menara" mengkisahkan tentang seorang anak minang yg merantau ke jawa timur demi menuntut ilmu agama di pondok, disana ia bertemu dengan 5 orang sahabat yg berbeda daerah asalnya dan berbeda pula perangainya. Meski pada awalnya, alif fikri, nama tokoh utama tsb mengambil keputusan tsb setengah hati namun ia berhasil menamatkan pendidikan di pondok selama 4 tahun.
Nah di awal cerita, alif lgsg dibuat terpukau oleh sebuah mantra sakti yaitu: Man jadda wa jada yg artinya "Siapa yg bersungguh-akan berhasil"
kenapa aku bilang novel ini bagus banget? Karena di dalamnya banyak sekali motivasi2 untuk terus belajar dengan hanya berbekal niat, kesungguhan hati, keikhlasan, dan sebuah mantra ajaib yaitu "man jadda wa jada"
di cerita ini, alif memiliki 5 orang sahabat yg sering meluangkan waktu bersama dibawah sebuah menara di sblh masjid jami baik untuk belajar, berdiskusi, bahkan bercerita tentang mimpi2 mereka.
Berbagai negara mereka sebutkan sesuai dengan nasihat Imam Syafii: "Orang yg berilmu dan beradab tdk akan diam dikampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang" kecuali Dulmajid dan Said yg ingin tinggal di Indonesia dan ingin memajukan pendidikan indonesia dgn membuat sebuah pondok yg menggunakan prinsip pondok tsb yaitu "murid ikhlas diajar dan guru ikhlas mengajar"
Dan bag yg plg aku suka adalah ketika mereka sdh duduk di puncak rantai makanan, kelas tertinggi, dan sdg stress2nya belajar untuk "imtihan nihai atau ujian akhir yg biasa disebut ujian di atas ujian" nah slh satu cuplikan motivasi yg aku suka adalah "iya, rugi kl stress, mending kita bekerja keras"
"kalau ingin sukses dan berprestasi dlm bid apapun, maka lakukanlah dgn prinsip: saajtahidu fauqa mustawa al-akhar. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha diatas rata2 yg dilakukan orang lain. Fahimta?" ngerti kan?
Jadi intinya apa yg membedakan suskes atau tidak itu bukanlah otak yg lbh cemerlang, hapalan yg lbh kuat atau badan yg lbh besar tapi yg beda adlh usaha kita. Selama kita berusaha dan bekerja keras di atas orang kebanyakan, maka otomatis kita akan menjadi juara!"
"lihatlah berapa perbedaan antara juara satu lari 100 meter dunia? Cuma 0,00 sekian detik dibanding saingannya"
"ingat, filosofinya: sedikit saja lbh baik dr orang lain. Itu artinya perbedaan sepersekian detik, satu ruas jari tadi. Kita bisa dan mampu jadi juara kalau mau!"
Subhanallah..
Semangat belajarku bertambah!
sementara itu aku pun termenung betapa hinanya aku ini, hidup berkecukupan tp belajar dengan malas2an pdhl slh satu sahibul menara, baso, pulang kembali ke kampung walau beberapa bln lg ujian akhir akan berlangsung dan dia merupakan yg terpintar diantara kawannya yg lain krna nenek satu2nya sakit keras namun dia tetap melanjutkan hapalan qur'annya demi memberikan sepasang jubah surgawi utk kedua org tuanya yg tdk prnh ditemuinya krna telah meninggal dunia ketika dia msh kecil.
Kisah ini berakhir dgn pertemuan kembali alif, atang, dan raja di london. Mereka tlh mewujudkan impian msg2 yg diucapkan di bawah menara yg bahkan mereka tdk tahu cara merealisasikannya. Dan pengorbanan baso pun tdk sia-sia krna akhirnya dia mendapatkan beasiswa penuh dgn modal hapalan luar kepala segenap isi al-qur'an dr pmrnth arab saudi. Sementara said dan dul brhsl membuat pondok spt cita2 mereka dulu.
Indonesia-Mesir-kairo-Amerika-London = negeri 5 menara
subhanallah akhir kata jangan takut bermimpi walau setinggi apapun krna sesungguhnya Tuhan maha mendengar dan bekal niat-ikhtiar-doa-tawakal dan satu mantra ajaib MAN JADDA WA JADA.
Oh ya bsk aku mau ke Kedubes Belanda loh sama ank2 FOSCA, kpn deh bil bljrnya? Senin ulangan loh!! Hhu
Wassalamu'alaikum wr wb ^^
Fearless, 2008
4 years ago
Comments (0)
Post a Comment