A kind of poetry for oniichan

Pernah kulihat mentari,
Bersinar cerah sekali.
Sering ku sapa sang fajar,
Dan ia pun tersenyum ramah.
Pernah sang menit berkata,
akan melindungi si jarum detik.
Pernah dinyalakan sebuah lilin,
Yang sinarnya sanggup menerangi hati ini.

namun

kini semua telah sirna

Mentari telah pergi entah kemana.
Sang fajar jarang sekali tersenyum.
Lilin itu pun telah mati Menciptakan ruang hampa, gelap amat gelap, di sudut hati.
Dan jam itu kini tidak lagi sanggup berdetak.

Bilakah semua kembali seperti sedia kala

walau
Mentari tidak dapat secerah dulu.
Sang fajar hanya sesekali tersenyum ramah.
Lilin itu menyala redup.
dan sang menit hanya menengok si detik.

Puisi ini untuk kakakku, andai kau membacanya.. Inilah isi hatiku. Sungguh aku tak kuasa melihat caramu memandangku
malah tak pernah lg kau bicara padaku.

Tapi kenapa?
Ketika bertemu teman2 ku
kau menyapa mereka sambil bercanda
tertawa-tawa riang gembira

Aku melihatnya dan sakit hatiku kak.
Tidak tahu aku harus cerita pd siapa.
Aku takut,
aku malu,
aku malas.
Untuk apa aku tahu?
Fikirku..
Untuk apa aku menyapamu?
Sayang suaraku..
Untuk apa aku tersenyum padamu?
Malas mulutku..
Untuk apa aku bicara padamu?
Kau pun tdk prnh bicara padaku..

salahkah aku?

maafkan aku.. sungguh maafkan aku kak andai aku punya salah padamu.. Sebenarnya aku mau kita seperti dulu, tapi aku sudah sadar konsekuensinya, aku tahu, aku mengerti, aku pun tidak ingin hanya krn hal2 spt ini, sesuatu dapat menjadi rumit dan aku pun tdk ingin meminta. Aku tahu kau orang yang hebat, atau aku berlebihan? Aku hanya ingin kau tersenyum kembali, tidak, bukan senyum seperti itu. Tapi senyum ikhlas yg aku kagumi. aku selalu kagum padamu. Caramu bicara, caramu mengendalikan situasi, caramu menyelesaikan masalah, caramu bergerak, caramu tertawa..

Subhanallah..

Sekarang aku sadar aku hanya bisa mengagumimu dari jauh. Aku ingin memberikan semangat padamu tp aku takut, kau benci padaku. Aku tak sanggup lg menatapmu. Aku aku aku aku..........
Ahh sudahlah. Cukuplah aku mengagumimu. Pokoknya terima kasih kak, inilah perasaanku dan
Terimakasih ya Allah telah kau pertemukan aku dengannya engkau memang Maha Pencipta lagi Maha Agung ^^

Comments (0)