Hikayat kawan lama Mak Tanun

Kisah Putri Shania dan Sang Kancil

           Adalah seorang kawan lama yang pintar berhikayat  mengunjungi Mak Tanun. Mak Tanun pun amatlah girangnya saking rindunya ia akan mendengar hikayat dari kawan lamanya itu. Tak sabarlah Mak Tanun meminta kawannya itu untuk berhikayat. Maka kata kawan lama Mak Tanun pun "Alkisah suatu zaman hiduplah seorang putri, Shania namanya. Adapun putri itu amatlah cantik rupanya  pun baik perangainya. Orang tua, serta kawannya pun sangat sayanglah padanya.

           Tampak pagi itu cerahlah, syahdan Sang putri pergilah ke tempat biasa ia bermain dengan kawannya. Hatta sang putri berjumpalah ia dengan sang kancil. Maka disapanya sang kancil. "Selamat pagi hai tuan kancil! Mentari bersinar cerahnya, mari ikutlah bermain dengan saya!" Maka kata sang kancil "Selamat pagi, wahai tuan putri, ampun beribu ampun, tak pantaslah kiranya hamba bermain dengan tuan putri, hamba hanyalah seekor kancil dan tuan putri seorang manusia, tak pantaslah seorang manusia sebaik perangainya macam tuan putri kiranya berkawan dengan seekor binatang yang hina" Tuan Putri pun terharu mendengar ucap sang kancil. Maka berkatalah ia "Tak usah kau bersikap seperti itu kepada saya hai tuan kancil, kau adalah binatang yang cerdik lagi bijaksana, kau pun sangat disegani daripada binatang lain, tak usah kau merendah diri, kalaupun engkau binatang dan saya manusia, kita adalah sesama ciptaan tuhan. Apatah bedanya? sudikah kalau begitu tuan kancil menemani perjalanan saya?" Maka jawab sang kancil "Memang benar apa kata tuan putri kita memang sesama makhluk ciptaan tuhan, wajiblah menghormati satu sama lain, Pantaslah tuan putri disegani di seluruh penjuru desa akibat baik perangainya lagi bijaksana. Baiklah saya pun searah dengan tujuan Tuan Putri, ada baiknya jika seorang perempuan didampingi dengan paling tidak seorang kawan jika ia bepergian, tidak selalu orang yang ditemui dijalan adalah seorang yang baik." Maka Tuan Putri pun berkatalah "Terimakasih atas kesediaan tuan kancil serta atas saran tuan."

           Adapun mereka akhirnya berjalan beriringan sambil berbincang dan bergurau. Syahdan ditengah jalan, mereka bertemu dengan sang serigala.

            Maka sang putri pun menyapa sang serigala. Maka kata sang putri "Wahai tuan serigala, selamat pagi!! Matahari teranglah hari ini bersinar! hari yang cerah, marilah ikut kami berjalan-jalan" Maka kata sang serigala "ampun beribu ampun tuan putri, bukannya hamba menolak, namun sungguh hamba sedang beroleh urusan penting yang tidak dapat hamba tinggalkan barang sebentar jua pun. sangatlah ingin sebetulnya hamba menemani tuan putri. ampun beribu ampun sekali lagi saya haturkan kepada Tuan Putri" Maka jawab sang putri "Oh baiklah, jikalau memang urusanmu itu sangatlah penting, segeralah engkau selesaikan wahai tuan serigala, tidaklah baik kiranya menunda-nunda suatu pekerjaan." Maka serigala itu berkata "ya, memang tuanku putri benar, tidaklah baik menunda pekerjaan, hamba sangat menyesal dahulu hamba selalu bersenang-senang tanpa pedulikan kewajiban dan tugas yang hamba miliki, sekarang semua urusan haruslah hamba selesaikan dengan cepat, sungguh celakalah benar hamba, sekali lagi hamba mohon maaf dan hamba mohon pamit tuanku putri." Serigala pun pergi meninggalkan Putri Shania dan Sang Kancil.

        Adapun Putri Shania dan Sang Kancil melanjutkan perjalan mereka. Mereka bercakaplah dan bergurau disepanjang perjalanan. Sungguh tak terasa lama perjalanan mereka. Terdapatlah didepan mereka sebuah persimpangan jalan. Lalu berkatalah sang kancil "Tuanku Putri, hamba mohon pamit, hanyalah sampai disini hamba dapat menemani Tuan putri, tempat tujuan tuan putri pun tidaklah sampai beberapa hasta lagi sedangkan hamba masih harus menempuh berpuluh-puluh depa lagi. Amatlah jauh perjalanan hamba, maka dari itu hamba mohon pamit kepada Tuan Putri. Sungguh senang hati hamba dapat bercakap dengan Tuan Putri Shania yang cantik paras lagi baik perilakunya ini. Hamba berharap  kita dapat bertemu lagi suatu saat nanti." Maka Jawab sang putri "Saya pun amatlah senang bertemu dengan tuan kancil, baiknya tuan kancil datanglah bertamu ke rumah saya, yakinlah saya jikalau tuan kancil bertamu maka senanglah hati saya dan juga orang-orang istana terutama kedua orang tua saya, hati-hati dijalan hai tuan kancil semoga engkau selamat sampai di tujuan." Maka kata sang kancil "Terimakasih atas kebaikan tuan putri, lain kali hamba bertamu akan hamba ajaklah istri dan anak-anak hamba. Sekali lagi saya mohon pamit tuan putri."

          Maka berpisahlah masing-masing dua berkawan itu. Dan sampailah Sang Putri ke tempat tujuan awalnya dan telah ditunggulah ia ternyata oleh kawan-kawannya. Syahdan, selesai bermain dan kembali ke istana berceritalah ia kepada kedua orang tuanya. Maka kedua orangtuanya sangat inginlah bertemu dengan tuan kancil itu. Hatta ketika kancil berkunjung ke istana disambut baiklah oleh orang-orang istana dan terjagalah hubungan keluarga diantara mereka.

Setelah selesai kawan lama Mak Tanun itu berceritera maka, tersentuhlah hatinya akan kawan lamanya itu. Syahdan mereka pun kembali membangun hubungan kekeluargaan diantara mereka dan semakin eratlah pula.



give your comment please ^^


Arigatou Gozaimasu


Comments (6)

bngung w mw komen apaan
hmmm bagus2 crita na
hahahahah
apa lagi y???
bngung w
hahahahhaa

a bkin hikayat,... :)

Ada yang tauuu amanatnya apaaa?

hmm..amanatnya..

"semua makhluk adlh sama dimata Tuhan"

hhe.

lw bikin hikayat bil? amanatnya menjaga tali silaturahmi

bagus :D by eryanti